Partnerku Melawan Partnernya
Sabtu, 31 Mei 2008; 10:35 AM

Hal yang selama ini tak-ramalin, kejadian juga..
Tibalah saat itu..
Para CORO rupanya telah mengutus sekutunya untuk mengagresi kembali wilayah kami.
Kali ini “SITI” (baca:SI TIkus) yang dikirim.

Malem itu, 4 Mei 2008 sebenarnya aku masih dalam kereta RAPID DHOHO dari arah Tulungagung. Wis tah, wis sumpek nang njero (baca:sesak banget di dalem).
Terang ae, barengan sama arus balik wik-en panjang.
Ternyata tak berhenti disitu,
Ponselku nerima pesan mei-dei dari seorang partnerku, sebut saja MARTOT.
Menurutnya, kamar telah disusupi ‘mbak’ SITI!

Kabar buruk!!
JUJUR, sebenernya keadaan itu yang paling parah..

Begitu nyampe’kos,
Ternyata tak ada tanda2 perang meletus,
Setelah dikonfirmasi, menurut informan disana SITI telah raib..
So, karena sudah ada kesimpulan macam itu, aku masuk tanpa ‘tedeng aling-aling’
Eee...
Lha iyo kok!
Mak cluruuut-ngono ae..
Si TIKUS meninggalkan jejak bayangannya..

Kembali angin mistik meniup di belakang leherku,
MMMERRRINNDINGG, JRENK!

MARTOOOOOOOT!!!!
MBAK YANNNN! (Kadet bag. Penanganan Penyusup)
TIKUSNYA MASI DI DALAAAM!!

Aku berusaha tenang, masang tampang kul!
--koyo’o biasa ae, padahal..—
Ole-karna-tu, aku izin buat mandi, alasane sih lengket, abis perjalanan jau..
Yah paling gak, menjauhkanku sebentar dari ancaman mereka..

Selagi MARTOT dan MBAK YAN menyisir TKP,
Aku menenggelamka diriku dalam segernya mandi malem.
Tapi, tak berapa lama! Terdengar sebuah teriakan..
Semenit sesudahnya suara tangis menggantikannya..

Cepet2 deh, tak selese-in mandinya..
Aku penasaran..
Keluar dari KM,
Kadep dr bag. Penanganan Penyusup menatapku bangga,
Dengan yakin ia melapor,

TIKUSNYA uda keluar!

Tapi rupanya misi hari itu meninggalkan trauma pada parnerku yang lain, MARTOT.
Begini ceritanya,

Pada saat mereka berduamenyisir TKP, mereka memutuskan untuk mensterilkan wilayah2 rawan, yaitu kasur.karena, SITI terakhir terlihat di bawah amben(baca:ranjang)MARTOT yang letaknya bersebrangan dengan ranjangku. Tetapi ranjang MARTOT NIHIL, CLEAR dari ancaman.Sekarang giliran kasurku yang diperiksa. Dengan Berdiri di atas kasurku, MARTOT membereskan kembali barang2 yang ada di atas kasurku, dan ia lemparkan ke ranjangnya. Namun ketika mengangkat bantalku, rupanya –tanpa sedikit beban— SITI diam memandangnya polos. MARTOT sontak teriak! Saking kagetnya dia SHOCK dan nangis...

Begitulah hasil penyerangan kali ini,
Walaupun SEKUTU Bangsa CORO berhasil diusir,
Kami harus bekerja ekstra dengan melibatkan Mbak YAN,
Tetapi mereka berhasil mencederai Agen-ku..

OLE-KARNA beberapa pertimbangan. Saja menambahkan 2 angka pada OLIP the cockroach buster, dan 1 angka untuk KECOAK dan atau sekutunya.

KEDUDUKAN HINGGA SAAT INI
OLIP the cockroach buster: 4
The Cockroaches: 1

Label: , ,


---


Me vs Kecoak: Balas Dendam Seekor Kecoak
Sabtu, 29 Desember 2007; 10:33 AM

Setting cerita kali ini masih around kamar mandi kos-kosan,
Masa-masa toilet buntu udah berakhir,
Hari itu hari Kamis, saatnya buat cuci pakaian,
Soalnya besok aku udah balik ke Gresik, rumah bonyok.
Hari Kamis aku dapet kuliah siang.
So, pas banget buat nyuci..

Tempat nyuci di kosku ntu, tempatnyapas di depan kamar mandi.
Nah, singkat cerita, aku udah tengah-tengah ngucek pakean ye,
Ee, tiba-tiba seekor kecoak lewat di sampingku.
Sebenernya sih si kecoak itu nggak ngapa-ngapain.
Tapi karena aku pernah dapet pengalaman gak enak ma kecoak di kamar mandi kos,
Jadi sawangane (kelihatannya;RED) reaksiku agak berlebihan,

Tak ambil barang terdekat yang bisa dijadiin senjata,
Dan yang kecekel tangan, (baca: bisa diraih) adalah sebuah botol air mineral 1,5 L yang terisi penuh ma detergennya mbak kos-ku.

Oleh karena pengalaman terdahulu,
Kecoak ntu tak gecek (baca:gencet) berulang-ulang pake botol yang tersebut di atas.
Akhirnya kecoak itu diem dalam keadaan telentang.

Namun, ada yang beda pada moment itu.
Aku ngerasa, ada yang beda dengan kecoak satu ini kliatannya lebih pinter dari kecoak pada umumnya. Apalagi tepat saat mata kita saling beradu.
Aku sempat mikir, kalo’ kecoak itu sampe hidup, pasti dia bakal bales dendam ma aku.

Ya udah deh,
Nggak tapikirin lagi,
Orang sekarang aja udah telentang nggak berdaya..
Tak terusin deh cuci-cuciku.

Cek,kucek-kucek-kucek..
Entah kenapa, tengah-tengah ngucek, aku pingin banget nengok ke tempat dimana kecoak tadi telentang tak berdaya.
Eh, ternyata dia udah nggak ada ditempatnya..

“Loh kemana dong!”, Pikirku saat itu
Aku tolah toleh nyari tuh kecoak di sekitar kakiku.
Dan tiba-tiba aku merasa ada yang aneh,
Terdengar suara sayap kecoak yang bergetar,

Tapi koq deket banget, ya?
Akhirnya aku sadar,
Kecoak itu udah asyik bergerilya di rambutku

EMBOOOKKKK!!!
Sekujur tubuhku merinding disko..
Dari bawah, ampe’ ujung rambut.
Tanpa bisa teriak, aku berdiri dan heboh sendiri buat nyingkirin kecoak itu dari kepalaku.

PLOK!
Kecoak itu jatuh tepat di depanku,
Kita kembali bertatapan,
Lama,
Dia nggak juga bergerak.
Aku juga Cuma diem,
Berusaha nytabilin detak jantungku.
Setelah tak rasa cukup tenang,
Aku beranjak ke kamarku,
Dan seperti biasa kembali dengan membawa semprotan serangga.

Kecoak itu masih berdiri di sana,
Aku, berdiri layaknya koboi yang siap bertarung,
Mengacungkan senjataku ke arahnya.
Akhirnya, tanpa ampun kusemprotkan cairan pembunuh serangga itu.
Kecoak itu berlari, menuju ke bawah ember terdekat,
Tetapi itu tak meghentikan aku untuk terus menyemprot.
Sebelum aku kehilangan jejaknya, dan membiarkannya bertemu koloninya untuk selanjutnya melakukan penyerangan yang lebih besar padaku,
Ku ambil lagi botol yang tadi sempat membuatnya tak bergerak.
Namun kali ini, kupastikan hidupnya berakhir.

Semprotan terakhirnya meyakinkan aku, bahwa it’s gone.

KEDUDUKAN SEMENTARA
Olip The Cockroach Buster:2
Cockroach: still “0”

---


Me vs Kecoak: Serangan Bawah Permukaan
; 10:19 AM

PERINGATAN!:
Tidak disarankan pada orang yang mudah jijik atau lagi makan.


Waktu itu,
Ceritanya kamar mandi kosku lagi buntu-buntunya,
Kayak’e septitenknya penuh de..
Jadi limbah kita jadi susah masuk,
Bisa masuk sih, tapi airnya susah turun.
Biasanya sih, kalo’ nyiramnya pake tekanan yang lebih, airnya bisa surut.

Tapi, kayaknya nggak, buat saat itu.

Maksudnya nyiram peke tekanan lebih,
Eeee..
Bukannya airnya surut, malah segerombolan kecoak keluar dari lobang wc,
Mulai dari yang baru lair, ampe’ dedengkotnya pun ada.
Kalo mau diitung, 20 ada kali’!
Mana idup semua lagi!
Aku yang notabennya nggak takut sama kecoak, mendadak MERRRINDINGG!

Aku lari ke kamar kosku, ambil semprotan serangga,
Dengan modal itu, aku memulai pertempuran
Obat serangga itu tak semprotin ke segala arah, dengan tetap bulu kudukku yang terus berdiri.
Seaakan kuntilanak kalah pamor dibandingin mereka..

Akhirnya mereka semua tewas di tangan Sang Kecoak Buster.
Dan berakhirlah perang hari itu.

KEDUDUKAN SEMENTARA
Olip The Cockroach Buster: 1
Cockroaches:0

Label: , , , , ,


---


Deep down of The Kecoak Buster
Minggu, 23 Desember 2007; 10:32 AM

Anda akan disuguhi berbagai kisah NON FIKSI tentang Human vs Cockroach, hewan yang biasa dipanggil kecoak ato coro!

Dalam blog ini,
Sayalah yang akan sering menjadi peran utama, dan tidak memungkinkan saya akan berkolaborasi dengan beberapa partner saya,

Perkenalkan,
Saya Olip,
Seorang cewek yang mempertahankan hidupnya dari ancaman suku kecoak yang berusasha mengambil-alih Kos-kosan tercinta.

Enjoy my blog,
Enjoy the story,
Waitin' for the comments...

Sign,

OLIP

Label: , ,


---



Di Blog ini, Anda akan disuguhi berbagai kisah NON FIKSI tentang Human vs Cockroach, hewan yang biasa dipanggil kecoak ato coro!

Dalam blog ini,
Sayalah yang akan sering menjadi peran utama, dan tidak menutup kemungkinkan, saya akan berkolaborasi dengan beberapa partner,

Perkenalkan,
Saya Olip,
Seorang cewek yang mempertahankan hidupnya dari ancaman suku kecoak yang berusasha mengambil-alih Kos-kosan tercinta.

Enjoy my blog,
Enjoy the story,
Waitin' for the comments... >


Sign,
OLIP